Wedding Dress; Kisah mengharukan antara ibu dan anak

yeouw...... sad story again!!!
Memang paling sensitif kalau sudah bercerita tentang ibu atau kematian.
Film ini mengandung dua-duanya, muhasabah favorit anak rohis; ibu dan kematian.

Saat membaca judul "Wedding Dress", jangan berharap akan menyaksikan film yang bahagia tentang percintaan yang berakhir di pelaminan atau cerita cinta sepasang muda-mudi yang njelimet. lupakan itu! jauh lah dari cerita macam begitu.

Diceritakan seorang ibu yang berprofesi sebagai perancang sekaligus penjahit gaun pengantin yang sangat sibuk sehingga hanya memiliki waktu sedikit untuk anak satu-satunya, Sora. Karena ibunya sibuk, jika siang hari Sora dititipkan pada tantenya. Meskipun masih kecil, tapi Sora sudah terbiasa mandiri.

Bukan hanya tumbuh menjadi anak yang mandiri, Sora juga acuh tak acuh pada ibunya. Dia jadi merasa lebih dekat dengan tantenya dan tidak suka pada yang kotor-kotor. Sora paling tidak suka makan atau minum bekas orang lain. Akibatnya, dia jadi dijauhi teman-temannya. Tidak ikut kelas ballet karena di sana ada GinA, musuhnya.

Suatu hari, ibu Sora bersikap sangat baik padanya. Membelikan game, TV yang sangat besar dan menuruti semua keinginan Sora. Termasuk tidak memarahi Sora saat dipanggil ke sekolah karena Sora bermasalah dengan GinA.
Ibu Sora sadar selama ini dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga mengabaikan anak semata wayangnya. Dia sangat menyesal.
Namun rupanya sikap baiknya pada Sora bukan hanya karena rasa menyesal mengabaikan Sora tetapi juga karena telah divonis sakit kanker lambung. tinggal menunggu waktu sampai ajal menjemput.

Sora yang cerdas tentu bisa membaca apa yang terjadi dengan ibunya. Akhirnya Sora juga bersikap manis pada ibunya, tentu saja dia tidak bilang pada ibunya kalau dia mengetahui penyakit ibunya itu. Di detik-detik terakhir, mereka hidup rukun dan selalu bahagia.

Datang Belakangan, Pulang Duluan

Minggu pertama kuliah, bulan puasa, iiih rasanya malas betulll.......... ditambah lagi kondisi badan yang emang lagi kurang fit. Mungkin kecapekan gara-gara kemarin sore nyasar jauh banget. cengeng ye...
jam delapan pagi aja baru mandi, disempatkan buat nyuci lagi!
Lusy udah ada di kosan saat aku baru kelar menjemur pakaian.
Suci udah ngerapihin kerudung segiempat buat aku pakai.
Aku udah selesai menyetrika pakaian.
Masih sempat-sempatnya matching-in pakaian. Kata Lusy kerudung sama bajunya nggak matching. Ganti kerudung. Udah nyari sana-sini akhirnya diputuskan pakai kerudung yang langsung pakai saja. rempong deh.

Alhasil sampai di kampus jam 9 dan pelajaran sudah dimulai, konon sejak pukul 8 tadi.
Duduk di belakang sama Lusy. sumpe deh nggak ngerti banget omongan dosennya.
yang aku "tangkep" cuma diferensiasi dan low-cost.

setelah itu ada tugas yang lumayan banget. dikerjakan perkelompok maksimal 3 orang. pas banget lah. Lusy yang tulisannya paling rapi dan indah ditunjuk jadi notulen. aku yang hobi browsing ditugaskan mencari jawaban di internet. Suci yang pinter, mengelompokkan bagian-bagian soal menjadi bagian-bagian yang lebih besar. nggak ngerti ya? ya pokoknya gitu deh. Suci bagian tugas yang agak lebih sulit. haha...

Slow but sure, tugas kita kelar pertama. tepat jam 11 siang.
"Kalian boleh pulang duluan," kata kakak dosen.
YES!!! pulangnya kita bisa nonton di kosan sambil nunggu dzuhur ^^ hha...
dateng belakangan, pulangnya duluan.Cevest sepi banget jam segini. kata Lusy kayak nggak ada tanda-tanda kehidupan. -_-

Semangat Nonton!!!

Assalamu'alaikum,
Cerita ini berawal pada hari Jum'at minggu lalu, 12 Agustus 2011.
Hari ini adalah pengalaman kedua ngisi mentoring untuk mahasiswa baru bersama Suci. ghakakak.... sumpah asik banget sampe lemes gw. Rasanya ingin memanjangkan jarak dari kosan ke Cevest.
⎝ᄽ⏝⏠⎠ untung nggak digetok kanjeng Iqieh, soalnya gw grogi banget harus ngomong apa. hehe....

Pulang dari sana, Suci udah lemes aja pengen tidur.
Aku juga gitu sih. ngantuk banget, tapi tiba-tiba kebayang film Harry Potter.
"Uciii ....... nonton yuuuuuxx.........."
nggak disangka-sangka ternyata Suci juga sependapat. Langsung kita browsing jadwal nonton.
Akhirnya dipilihlah Bekasi Square jam 15.15. Telat dikit lah buat kita solat Ashar. Jangan sampai nontonnya nggak khusyuk gara-gara belom solat.

Wuih... semangat banget deh tuh kalo nonton. giliran ngisi mentoring aja... •(⌚_⌚)•
Oke deh, setelah sampai di sana kita langsung beli tiket dan menuju mushala. Kemudian balik lagi ke Bioskop buat nonton siluman ular botak melawan penyihir culun berjidat coreng. hha....
Telat 15 Menit. Adegannya langsung seru dan seperti biasa, kita berdua heboh banget. haha... heran deh gw, biasanya kan kalo ada adegan seru penonton suka reflek teriak atau rada heboh gimana gitu, tapi ini mah adem ayem aja. seakan-akan kita berdua doang yang rame ⊙︿⊙

Selain kita heboh karena efeknya yang bikin seru, kita juga heboh karena sebelum nonton film ini sempat baca twit Raditya Dika yang konyol banget tentang voldemort. Alhasil sambil nonton sambil ngebayangin twitnya. hoho... misalnya khayalan Radit kalo ketemu Voldemort mau ngasih tau soal Haji Jeje yang siapa tau bisa membantu hidungnya, kenapa Voldemort pake baju gamis yang ditaksir bahwa sebenarnya Voldemort adalah seorang guru ngaji, atau kenapa Voldemort abu-abu dan bukannya ijo (kalo ijo kayak timun berjalan).
Twit itu bikin aku lebih memperhatikan Voldemort lebih lama. haha...


Ini film Harry Potter paling seru yang pernah aku tonton setelah Harry Potter and The Goblet of Fire, karena selain menegangkan, filmnya juga lucu.
Sayangnya film yang asik ini berdurasi singkat. :(

Berkah Ramadhan 1432H

Versi Suci
Pagi-pagi udah stay di depan komputer, sibuk utak-atik web sama Retno.
Rencananya hari ini mau finishing.
Ada satu masalah yang udah dicari nggak ketemu-temu. masih tetep aja error. berjam-jam udah dicari bersama Retno. Hm... apa yang yang salah?? Udah mentok banget.
udah siang, lama-lama ngantuk juga ya...
eh ketiduran!
Begitu bangun tidur, ada chat dari Retno banyak banget.
cek dulu ah.
Subhanallah.... udah bener semua.
Berkah Ramadhan.

Versi Retno
Pagi-pagi udah stay di depan komputer, sibuk utak-atik web sama suci.
Rencananya hari ini mau finishing. cielah.
ada beberapa file yang mau aku benahi, tapi gagal konek terus di filezilla.

"Ci, seriusan ini passwordnya?"
"iye."
"username sama hostnya &^$(*@&^$&)(@*&^$ kan??"
"ho oh."
"diiih gue gak bisa konek masa...."
"bismillah dulu, No."
*bismillah dalem hati*
"tetep nggak bisa ci..."
"bismillah, No..."
jadi kayak film spongebob waktu ngajarin squidword niup gelembung, "teknik, squidword. pakai teknik!"
Ok. "Bismillahirrahamirrahim..."
Successfully

"subhanallah.... kudu pake password Bismillah juga ye."
"Namanya juga Ramadhan, No"

Kejadian kedua,
Ceritanya ada yang error nih. padahal skrip udah bener menurut aku.
"Uci... liatin napah. apanya yang salah gitu..."
10 menit kemudian.
"udah no."
"udah dibenerin?"
"emang udah bener."
"bukan u yang ngebenerin?"
"gw kira u yang benerin."
"subhanallah... bener sendiri."
"berkah Ramadhan, no.."

sekitar 2 jam kemudian...
Ada yang error lagi nih. Udah mentok banget!
Berharap banget Suci bisa benerin. Sambil menunggu inspirasi, aku mainan Facebook, chatting, plurking, blogging,  jogging *halah*
udah siang, aku chat suci tapi dia nggak bales-bales. hmh... kemana ni anak?? Suci kayaknya pergi deh...
yaudah aku benerin sendiri. udah ngantuk juga sih, tapi nanggung lah.
Ternyata kesalahannya kecil tapi fatal. Meskipun agak lama tapi akhirnya bener juga :D
Akhirnya bisa bobok siang dengan damaii ^^

Andrea Hirata vs J.K Rowling

Andrea Hirata dan J.K Rowling ternyata memiliki kesamaan:
  1. Sama-sama penulis.
  2. Karyanya sama-sama go internasional.
  3. Dalam buku karangannya, menciptakan dunia lain.
Point yang ketiga, aku taksir yang menjadi dasar kesuksesan mereka.
Mereka menuliskan cerita tentang masyarakat yang berbeda dari masyarakat di sekitar pembaca pada umumnya. Hal itu yang membuat ketertarikan tersendiri bagi pembacanya untuk mengetahui "dunia" apa yang belum mereka ketahui.

Seperti dunia sihir Harry Potter, misalnya.
Pembaca pasti belom ada yang pernah ke dunia sihir kan?
Nah, J.K Rowling dengan cerdasnya menyuguhkan ceritanya dan "memaksa" pembaca bereksplorasi dengan imajinasinya. Didukung pula oleh keampuan "menggambar dengan kata-kata" yang baik :)

Sedangkan Andrea Hirata menggambarkan kisah kehidupan masyarakat yang terbelakang sekali, yang mayoritas pembaca *bahkan mungkin* baru tahu sepak terjang kehidupan di pulau terpencil, Belitong.

Hal itu meningkatkan daya tarik pembaca untuk menelaah kehidupan mereka lebih jauh. setidaknya itu yang aku alami. hehe.... *curhat*
Tentu saja dibantu juga dengan gaya menulis yang tidak membosankan orang untuk membacanya :)

-wallahualam-

"Cinta di Dalam Gelas" - Andrea Hirata

Setelah setahun aku acuhkan novel dwilogi "Padang Bulan" itu, aku mulai membukanya lagi. Terakhir aku membaca "Padang Bulan" sekitar tujuh bulan yang lalu dan ceritanya sungguh sangat membosankan. Padahal trilogi Laskar Pelangi keren banget. Mungkin bukan gayanya bercerita, tapi memang ceritanya yang menurutku kurang menarik.

Kemudian pada hari ini, aku diharukan dengan Cinta di Dalam Gelas yang aku baca karena iseng.
Memang menghabiskan waktu tiga hari untuk mengkhatamkannya sih, tapi setiap waktu luang selalu ingin baca lagi dan lagi.
Baru kali ini aku benar-benar menghayati tokoh-tokohnya. haha....
Tokoh Maryamah sangat menginspirasiku. Aku senang karena berakhir bahagia dan agak sedikit dramatis.
Baru aku tahu ada kelompok masyarakat yang unik seperti itu. Membaca novel itu, melemparkanku ke pertengahan tahun 90-an, di mana teknologi sudah maju tapi aku masih udik di pinggiran Jakarta. Pinggir.... sekali.

Sejujurnya aku nggak pernah mengalami keadaan di mana masyarakat sangat mencintai warung kopi karena bapakku bukan pecinta kopi seperti itu. Ya! Baru aku tahu ada warung kopi yang hanya menjual kopi dan digunakan untuk tempat berbagi rasa.

Yang tak kalah mengagumkan, soal catur itu loh. Aku juga baru tahu ada pertandingan catur kayak gitu. Jadi kayak film Tsubasa yang rada lebay gimana gitu. haha....
Main catur ternyata melibatkan perasaan juga ya. super dramatis!

Over all, salut banget buat tokoh Maryamah Karpov. Aku sampai terharu banget di pertandingan finalnya. apalagi Grand Masternya juga ikut nonton. Kereeeeennn !!!
salut sama Andrea Hirata.

Search This Blog