Barry Manilow - Can't Smile Without You

You know I Can't Smile Without You,
I Can't Smile Without You,
I can't laugh
and I can't sing,
I'm findin' it hard to do anything. 

You see, I feel sad when you're sad,
I feel glad when you're glad,
If You only knew what I'm go ing through,
I just Can't Smile Without You. 

You came along just like a song
and brightened my day,
Who'd've believe that you were part of a dream
Now it all seems light years away. 

And now you know I Can't Smile WIthout You,
I Can't Smile Without You,
I can't laugh and I can't sing,
I'm finding it hard to do anything. 

You see, I feel sad when you're sad,
I feel glad when you're glad,
If you only knew what I"m going through,
I just can't smile. 

Now some people sa y happiness takes so very long to find.
Well I'm finding it hard leaving your love behind me. 

And you see,
I Can't Smile Without You,
I Can't Smile Without You,
I can't laugh
and I can't sing,
I'm findin' it hard to do anything. 

Y ou see, I feel sad when you're sad,
I feel glad when you're glad,
If You only knew what I'm going through,
I just Can't Smile Without You 




Jadi pengen nonton film anak-anak :D

Reflection - Christina Aguilera


Look at me
You may think you see
Who I really am
But you’ll never know me
Every day, is as if I play apart
Now I see
If I wear a mask
I can fool the world
But I can not fool
My heart
Who is that girl I see
Staring straight back at me?
When will my reflection show
Who I am inside?
 

LAST UTS

Pagi ini tuh rasanya deg degaaaann...... bangettt....
pasalnya hari ini semacam hari yang akan bersejarah lagi dalam hidupku.
Bisa jadi ini hari UTS terakhir selama pendidikan diplomaku. haha....

Hari sabtu, pelajaran yang "inti", menegangkan, mencekam dan rada horror...
tapi sekarang... UTS TERAKHIR !!!

All I want to say is... thanks for everything.. thanks to bought me here.
it's finally done.

City Hunter Eps.3 dan Hubungannya dengan Indonesia

Film yang aku tonton bersama Suci malam ini adalah City Hunter versi Korea episode 3.
Episode 1 dan 2 udah ditonton dulu-dulu... berbau politik sih jadi rada males...

Tapi semalem nonton iseng-isengnya berkesan :D
Film politiknya kereeeenn.... jadi berandai-andai kalau saja orang KPK bisa kayak Lee Min Ho (pemeran utama City Hunter).

Bagian yang paling aku sukai?
1. Lee Min Ho menyelinap ke rumah koruptor yang mau diangkat jadi menteri. Tenang banget dan elegan. Memasang alat mata-mata dengan santai dan kabur dengan santai juga. dia kayak masang sesuatu di saklar, meniup peluit supaya anjing di rumah itu jinak dan meletakkan recorder... kemudian saat ketahuan, dia tinggal memencet tombol dan listrik di rumah itu mati. Bisa kabur deh.
2. Lee Min Ho ketahuan sama koruptornya. Dia ditangkap.
"Siapa kau?" tanya si koruptor.
"aku hanya pengangguran (bo'ong banget) yang tidak bisa melihat anak kecil kelaparan. orang-orang membayar pajak dengan sangat banyak. kenapa mereka masih kelaparan?"
"memangnya negara ini panti asuhan apa?! jika aku tidak mengambil pajak, maka orang lain akan mengambilnya. mereka (pembayar pajak) hanya makanan.."
intinya jawaban koruptornya nyebelin gitu deh.
Lucunya, ternyata kacamata Lee Min Ho adalah kamera yang merekam semua ucapan si koruptor itu. Langsung aja ditransfer ke rekannya yang pura-pura membersihkan kaca gedung, diupload ke internet dan pada saat itu semua orang yang mengakses internet bisa melihat videonya.
Termasuk hari itu adalah hari publikasi dimana si koruptor mempromosikan dirinya agar didukung jadi menteri. "aku tak pernah menerima satu sen pun...." lalu muncullah di layar projector yang gede banget... video liciknya itu. haha...
3. setiap mendapatkan bukti, Lee Min Ho langsung mengirimkan bukti itu ke kejaksaan. Termasuk saat koruptor itu kabur, Lee Min Ho membiusnya dan memasukkannya dalam kardus untuk dikirim ke kejaksaan. tak lupa Lee Min Ho mengundang media.

Hhh~ seneng banget nontonnya. kayak ada kepuasan tersendiri mengingat indonesia juga negara yang banyak koruptornya. heran ya ... padahal pajak itu lebih besar daripada zakat.
mending nggak usah ada pajak dah, ganti aja sama zakat.. kan jadi nggak berani korupsiin uang zakat yang emang haknya kaum duafa... Amil juga dapet bagian kok.. jadi nggak ada alasan buat korupsi juga!

Nonton Bareng - INSIDIOUS

Tak usah diceritakan kejadian pagiku yang serasa nyewa gerbong kereta, please...
Bukan itu intinya.

Siang hari saat langkah pertamaku menginjakkan kaki di kelas (baca: Lab Komputer), orang-orang bersorak heboh.

"Dosennya nggak masuuuukk....."
"hahaha.... ngapain dateng??"
"Jadwal kuliah hari ini adalah nonton bareeengg!!!"

Di belakang kelas, ada 2 orang yang sengaja menghebohkan peristiwa, yang sebenarnya, tidak heboh ini. Vian dan Barep bersorak sorai seperti pemandu sorak di tempat duduknya. "yyyaaaayyy......... yyyyyaaaaayyyy!!!!" sambil mengangkat kedua tangannya. Lebay.


Laptopnya Nana dihubungkan dengan projector agar film INSIDIOUS dapat ditonton seluruh kelas, seperti bioskop.

Aku yang tidak - sangat tidak - menyukai film horror jadi ikut-ikutan nonton karena Suci yang duduk tepat di depan speaker terkejut-kejut, Tika teriak-teriakan, Vian dan Barep penasaran, Githa joget-joget bareng hantunya *halah* dan Blanka semangat banget membentur mulutnya dengan Wood Bangle, sodara-sodara!! Semacam heboh. Memang.

Apalagi Blanka sempat menceritakan sedikit tentang filmnya, karena memang saat aku datang durasi filmnya sudah berjalan beberapa menit.
Ada anak yang divonis koma, padahal sebenarnya setiap tidur, arwah seorang anak bernama Dalton selalu berpisah dari tubuhnya. Arwahnya selalu berjalan-jalan, tapi kali ini jalan-jalannya kejauhan. Jadi nyasar neh, nggak bisa pulang soalnya ditawan sama iblis yang menginginkan tubuh Dalton.
Iblis juga mau kehidupan, begitu juga arwah penasaran lainnya. Jadilah hantu2 serem itu memperebutkan tubuh Dalton. Mau tau gimana serunya pertarungan hantu memperebutkan tubuh Dalton? tonton aja dah sendiri.

Sumpah gw kaget banget nget nget waktu ngeliat hantu anak kembar sama nenek-nenek! Ada ibu2 lagi nyengir... tapi nggak takut banget waktu liat iblis. soalnya, mukanya mirip banget sama ondel-ondel. beti (beda tipis) lah. Tapi Tika takut banget ngeliat iblis.
Udah gitu si Tika sok nakut-nakutin gitu niruin suara ketawanya Katemi. Nggak lucu banget kan ada hantu Katemi juga di film Insidious, rebutan tubuh Dalton. Mwahaha.....

Di tengah kehebohan dan sock luar biasa, Fatia dan Ratih mojok, nonton Wedding Dress yang katanya sudah pernah ditonton tapi masih bisa bikin nangis. hehehe.....

Malem-malemnya, alamat jadi takut ke kamar mandi -___-"
malah jadi ngeri ama iblisnya.... mukanya merah, badan dan matanya item semua.
hiiiyy.......... udah gitu filmnya kan gelap-gelapan gitu yaa... suasana malem, mendukung banget lah! (╥__╥)

Cerita Sabtu Sore

waktu menunjukkan pukul 16:20.
Kondisi : masih kenyang, bosan, belom solat ashar, konsentrasi senin-kamis (baca: kadang konsen kadang nggak).
Padahal hari ini praktik membuat website. Entahlah, mungkin karena sudah sore jadi terasa menjemukan.

Kuping kanan disumpal headset yang memainkan lagu2 Westlife tempo doeloe, kemudian ngeliatin kuku.
"Lusy, kukunya masih kinclong nggak?"
"nih," katanya sambil memperlihatkan semua kukunya yang beberapa hari lalu digesek nail buffer. "Coba liat kukunya Retno,"
"nih," jawabku.
"kok cuma dua doang?"
"iya... kan waktu itu kita lagi sibuk ngerjain diagram"
"nih gw bawa lagi,"
"jjiah... bukan dari tadi. pinjem dong!" *bletak!*
"sabar, sabar..."
begitu nail buffer dikeluarkan dari plastiknya, Lusy dengan baik hati menggesekkannya ke kuku eyke *kedip2*

Kebetulan banget dosen memberi istirahat 10 menit untuk menuntaskan kebosanan kami.
Saat itu si gadis malang yang bernama Fatia juga melihat benda penginclong kuku itu jadi dia juga langsung minjem. Kemudian seorang cowok, yang sangat menginginkan namanya dirahasiakan, menghampiri Fatia untuk mendapatkan servis kinclong kuku gratis dari Fatia dengan ancaman "nggak pulang bareng". Akhirnya dengan patuh Fatia menuruti keinginannya, walaupun cuma jempol doang. ckckck....

16:30
Udah selesai menipedi, lanjut ngerjain web.
Hari ini terasa sial banget karena apapun aksi yang aku lakukan untuk web selalu nggak berhasil pada percobaan pertama. jadi malessss..........
haduh... lanjutin nggak ya?? udah nggak mood. next case lah!

Tiba-tiba saja laptop dosen bermasalah. Direstart melulu gitu deh.
"Retno, maju ke depan. Bawa laptopnya."
Deg!
Apa pula ini?! Mungkin karena aku duduknya di depan, paling dekat dengan meja dosen.....
Untungnya ladi nggak mood deg-degan. Dengan santai aku menggantikan laptop dosen dengan laptopku untuk dihubungkan ke projector.
"lha kok Facebook sih?" celetuk Iyan.
"ih ih ih... kok facebook?" sahut yang lain.
"HAH ?! Retno buka Facebook???" Akhirnya mereka bersahut-sahutan.

"cieh... Retno ngegantiin dosen..."
"cieh... asdos"

eits... sesungguhnya ini bukan pujian karena tak beberapa lama setelah itu terjadilah sesuatu.
C'mon... aku cuma disuruh bikin form input. Ok, tentu saja seluruh aktifitasku di laptop terjadi real-time terlihat di seisi kelas. aku melakukan sebuah kegagalan. berulangkali aku coba tapi ada masalah yang sebenarnya sepele, membuat fungsinya tak bekerja.

"yang lain sudah belum?" tanya dosenku.
"sudah pak" sahut mereka, hampir serempak.
"nah lo, kok yang di depan beloman nih?!"

Adegan sahut-sahutan lagi.
"aduuuh gimana sih, masa yang di depan beloman?"
"ya ampun Retno beloman? Opan aja udah,"
"hah?! Retno dikalahin Opan??"

"yang udah boleh pulang deh," kata dosen.
"Retno belom selesai, berarti nggak boleh pulang," kata salah seorang teman perempuan.
"akhirnya Lusy bersuara juga." komentar Arif.

Adegan sahut-sahutan lagi.
"lha, kok Lusy? orang kata Suci juga..."
"lha lha lha... kok Lusy sih dang?"
"hah? Lusy??"

kemudian setelah utak-atik dikit, akhirnya bisa juga dan aku boleh pulang seperti yang lainnya.
Retno - Lusy - Fatia - Barep shalat Ashar dulu di masjid Cevest.
Selesainya jam 5. Masih nungguin Fatia sama Ancha.
Tadinya mau langsung pulang aja sama si Barep. hehe...

Seperti minggu lalu, hari ini aku pulang naik kereta dari Tanjung Barat sama Barep.
Nyebrangnya lamaaaaaa banget. Motor banyaaaaakk banget.
Akhirnya berkat kenekatan kami berhasil juga sampai di seberang.

Berjalan menelusuri pinggiran stasiun.
PAS BANGET kami tiba di penyeberangan, kereta ekonomi tujuan Bogor lewat.
Barep panik sepanik paniknya. "Buruaaaaann"
"tunggu dulu dih... keretanya masih jalan!!"

Pas keretanya berhenti, kami nyebrang bak orang kesurupan.
Barep ngacir beli karcis. Aku nunggu di tangga.
"buruan buruan" kataku sambil lari ditempat. panik.

"Keretaku tak berhenti lama," ya. syair itu betul.
"marilah naik dengan percuma" yang ini agak diragukan karena aku yakin petugas gak akan mengizinkan kami melewati batas penjagaannya untuk naik kereta cuma-cuma.

Barep udah selesai beli karcis, aku menerobos penjagaan sambil nunjuk Barep. (artinya: tuh karcisnya sama Barep!)
Kereta udah jalan, panik banget. nggak sempat lagi mikirin naiknya kaki kiri atau kanan duluan.
baru menginjakkan kaki satu langkah, aku terjerembab ke lantai.
"eeehh...... hati-hati bu," kata orang-orang panik.
Barep yang baru aja lompat kaget ngeliat aku nyungsep.

"lu ngapain no?"
MENURUT LOOOO?!
"sini karcisnya," aku berusaha tenang.
Agak heboh yee.... baru sadar, hampir segerbong orang-orang ngeliatin aku dan Barep.
"ambil minum, 2"
"eh nggak apa-apa kok pak," aku berusaha menenangkan.
Selebihnya diam-diam orang di sana mengomentari aksi kepepetku tadi.

"Kan nggak lucu banget kalo ketinggalan kereta yang udah di depan mata," kata Barep.
Aku mengangguk setuju. 'Till I reach my limit!

A Thousand Miles - Vanessa Carlton

Making my way downtown I'm walking fast
Faces passed and I'm home bound

Staring blankly ahead , Just making my way
Making a way through the crowd

And I need you and I miss you and now I wonder....

If I could fall into the sky
Do you think time would pass me by
'Cause you know I'd walk a thousand miles
If I could just see you tonight

It's always times like these when I think of you
And I wonder if you ever think of me

'Cause everything's so wrong and I don't belong
Living in your precious memories

And I, I don't want to let you know
I, I drown in your memory
I, I don't want to let this go
I, I don't....



Legally Blonde tetap jadi film favoritku!!! hha... udah jadul sih, tapi baru nemu lyric soundtrack-nya :)
Keren lah filmnya. Perjuangan pink lover mengejar cintanya sampai ke Harvard (dunia baju gelap) hhe...  Nggak cuma berjuang mendapatkan orang yang dicintainya di Harvard, uniknya, dia juga berjuang mempertahankan style pinky-nya.
Dan nggak seperti cerita cinta pada umumnya. Dia nggak mendapatkan orang yang dicintainya, tapi malah mendapatkan yang lebih baik!

-_____-"

Dear blogspot,
Kayaknya dari kemarin mau nulis sesuatu biar jadi sesuatu gitu tapi aku lupa.
Tungguin ya sampe aku inget lagi.

Search This Blog