Malam Luar Biasa






 

Hm... Setelah menghabiskan senja di tepi danau, aku tetap di tepi danau sih... tepatnya di MUI.
Aku suka banget pemandangan malam hari di tempat yang banyak lampunya. Hhehe... Aku suka yang sparkling :D*di sini ga banyak lampu, anyway.. tapi tetep sedikit sparkling.
Mungkin kedepannya aku akan lebih sering melihat banyak lampu di malam hari dan lebih banyak tentunya, tapi suasana yang begini mungkin jadi yang paling aku rindukan.
Saat2 mendengar lantunan ayat suci Alquran dari seorang imam, aku merasakan suasana malamnya yang tenang... Terlebih kumpul-kumpulnya bersama teman-teman. ♡

Malam ini, semua itu ada di sisiku dan menjadi malam yang luar biasa :)
Published with Blogger-droid v2.0

Ingatlah, Nikmat Itu Tidak Abadi

Fudhail bin iyadh berkata, "berfikirlah dan berkaryalah sebelum datang penyesalan. Jgn terpesona oleh gemerlap dunia, sebab sehat di dunia akan bisa sakit, wajah barunya akan layu, kesenangannya akan sirna dan masa mudanya akan menua."

Kekayaan dan kefakiran datangnya dari hati. Orang yang kaya hatinya maka tidak akan ada yang mencelakainya. Kaya hati maksudnya telah merasa cukup, tidak merasakan kekurangan terhadap keadaannya dan selalu bersyukur.
Sedangkan yang fakir hatinya, maka tidak akan pernah merasa kaya dengan harta sebanyak apapun di dunia ini. Justru itulah yang menghancurkan dirinya.

Harta adalah faktor pendukung, yang terpenting adalah hati yang merasa cukup dengan keadaan. Biasanya orang fakir selalu berorientasi dengan dunia, susah bersyukurnya.

Jadi kita harus mendidik jiwa kita dengar bersyukur.

Sesungguhnya kebahagiaan hidup kembali pada kecerahan batin dan kebersihan hati. Bukan lahir dari kelimpahan harta. Di sanalah hidup menjadi hidup tidak semu dan tidak mati.

Al-anfal (24)

Al-an'am (122)

Ahmad al bilali, juru dakwah asal kwait, berkata, "Barangsiapa yang ingin lama memiliki nikmat, sadarilah bahwa hilangnya nikmat adalah karena kemaksiatan dan tidak adanya ketaatan yang menjadi syarat nikmat itu sendiri. Hendaklah setiap orang menghisab dirinya sendiri dan memperbaikinya agar ia tetap memiliki nikmat yang telah diberikan Allah padanya."
Published with Blogger-droid v2.0

Film: TURTLE CAN FLY (2004)

Film yang berjudul asli “Lakposhtha hâm parvaz mikonand” menceritakan sebuah perkampungan pengungsi inlander etnis kurdi yang jauh dari keberadaan akses informasi, pada saat terjadinya perang Amerika-Irak. Dalam film berlatar belakang perang ini, banyak adegan adegan yang bikin kepingkal-pingkal hingga haru biru. Dengan settingan kamera yang sderhana, film ini justru bisa jauh mnajdi kelihatan real dan nyata ketimbang waktu liat efek ato sound saat nonton “Transformer”.

Meskipun berlatar perang, pokok cerita film ini sebenarnya bukanlah pada keganasan pertempuran tentara2 amerika dan irak, ataupun desingan peluru senapan dan pesawat yang saling membombardir satu sama lain. Pusat cerita film ini sbenarnya adalah pada sesosok remaja bau kencur yang dipanggil orang-orang dan sebayanya dengan sebutan “Satelite” yang kemudian naksir dengan anak 13tahun asal suku sebelah (Halabelach) yg bernama Agrin. Satelite ini digambarkan sebagai anak yg sangat Cerdas tapi tengil, punya jiwa leadership dan seorang negosiator ulung (kayak Sutan Syahrir ajah..hehe).

Kemampuannya dalam memperbaiki antena konon membuat para pengungsi kurdi selalu percaya dan yakin bahwa informasi apapun yang keluar dari mulutnya adalah selalu benar. Mikrofon satu-satunya di masjid adalah alat sakti mandragunanya yg bisa menggerakan hampir seluruh suku kurdi di kampung pengungsian itu, hingga suatu ketika mereka semua bisa naik ke bukit menyelamatkan diri setelah berita kemenangan Amerika atas Saddam Husein. Dia pulalah yang menanggung hajat hidup puluhan anak2 korban perang yg sebagaian besar orang tuanya telah tiada. Satu intruksi, satu perintah, maka dengan penuh ketaatan langsung berhamburanlah anak2 kurdi itu melaksanakan apa yg diperintahkannya. (ini yg mungkin namanya Al Qiyadah wal jundiyah..hehehe)


Anak-anak itu bertahan hidup dengan mengais sisa ranjau aktif yang ditinggalkan para tentara perang di ladang. Karena pekerjaannya itulah sebagian dari mereka banyak yang kakinya buntung, tanganya hilang, bahkan matanya buta. Satelite yang memegang kendali di ladang,kemudian menjualnya kepada seorang broker yg nantinya akan menjual kembali kepada tentara2 amerika dengan harga ratusan kali lipat dari harga yg diberikan broker itu kepada anak2 kurdi. Masih ingat sepenggal kalimat yg diucapkan satelite ketika lagi nego dan lobi dengan sang broker, “kenapa anda menjualnya lebih rendah dari harga sebelumnya? Saya tau anda menjualnya ratusan kali lebih mahal kepada orang amerika itu, bahkan harga yg kau tawarkan itu 50 kali lebih rendah ketimbang makanan-maknanan yang biasa mereka (Amerika) berikan kepada anjing mereka? ”….Amazing!!..itu luar biasa untuk seorang anak bau kencur yang juga bisa mengendalikan seluruh manusia kurdi yang ada di kampungnya.

Apa yang Terjadi Pada Akun Facebook Kita Selepas Kita Meninggal Dunia ???

Satu peringatan sebenarnya untuk kita semua.....
Mari kita renungkan bersama.....
Jika pada suatu hari nanti kita mati, akun facebook ini hanya kita yg tahu paswordnya kan. Kecuali ada sebagian orang yg mempercayakan password pada sahabatnya.

Dan selepas kita meninggal mungkin orang akan menulis rasa duka cita di dinding kita.

Tapi sadarkah kita? Foto-foto kita akan terus membuat kita tersiksa di alam kubur. Apalagi bagi wanita foto yg tidak menutup aurat dan para lelaki akan terus melihat.

Walau sudah bertahun wafat dosa kita terus meningkat bagaimana?
Pernah berpikir tidak? Legging dan jeans ketat bisa kah menyelamat kan kita? Mungkin kini kita merasa bangga dengan berbagi cerita dengan foto foto yg cantik dan tampan. Tapi sepertinya semua itu tidak akan membawa arti. Semua hanya tinggal kenangan bagi teman yg masih hidup. Dan mereka akan segera melupakan teman yg selalu memiliki foto profil cantik atau tampan tersebut.

Maka bagi yg muslim utamanya, tutupilah auratmu sebelum dirimu dikafankan. Jagalah harga diri anda, jagalah kesombongan anda. Karena semua yg hidup pasti akan mati. Persiapkan dirimu untuk mati karena itu perlu.

Silahkan di share/bagikan jika anda peduli..

tambahan
Tidak hanya foto, tapi juga status - status, notes - notes dan berbagai interaksi kita pasti akan dipertanggungjawabkan...



- disadur dari status Amalia Dian Ramadhini.

Obat Jerawat

Stress adalah salah satu penyebab jerawat.
Kalo aku stress gara-gara jerawat yang muncul seenaknya tanpa permisi, maka jerawatku malah tambah banyak. Jadi intinya jangan dipikirin. Enjoy aja... *eh

Dulu pernah jerawatan sampe lumayan parah, pernah coba ini-itu juga.. tapi gak ngefek dan akhirnya facial. Alhamdulillah setelah itu mendingan lah... tapi bertahan cuma sebulan doang kayaknya -__-
Jadi akhirnya aku jadi mencoba beberapa macam masker dari berbagai macam sumber:

Kendaraan Umum Favorit

Sejak OJT, aku jadi lebih sering naik kereta ketimbang naik bus atau angkot. Lama kelamaan aku jadi lebih nyaman naek kereta even ga dapet tempat duduk, karena biasanya naik di gerbong wanita yang cozy banget lah. Bebas dari orang yang ga kenal deodoran atau yang usil kegatelan lihat barang2 orang dan bawaannya pengen ngambil ajah.

Naik bis kota/angkot itu... Nyampenya lama karena macet dan pake ngetem jadi kalo waktu solatnya mepet terpaksa solat di mall atau rumah sakit, polusi dari luar (asap knalpot) dan dari dalam (asap rokok dan kadang ada yg BB). Tapi enaknya 100% bisa dapet tempat duduk.

Kalo naek kereta dari bekasi, 99% dapet tempat duduk even naek dari manggarai juga karena stasiun sentral. Cepet nyampenya (anti macet dan ngetem), bebas polusi dan gerbong ber-AC. Yahud banget dah... Tapi harus sesuaikan jadwal dari bekasi sama untuk transit ke manggarai. Kalo jadwal keretanya mepet ya harus lari2an beli tiket.

Lain kali kalo pulangnya udah kesorean, aku prefer naik kereta CL ajah ah ~ kalo naik ekonomi, kemungkinan bisa duduk, tapi jujur ya aku ngerasa nggak aman dan nggak nyaman. Suka ada cowok2 aneh, soalnya. Di dalamnya juga masih ada polusi tuh. Bukannya masalah belagu, tapi ini demi keamanan dan kenyamanan paru-paru dan hidung dan barang-barang juga lah. Harga memang sebanding dengan kualitas.
Published with Blogger-droid v2.0

Dzikir

Dzikir bisa diibaratkan bagai air dengan ikan. Jika seseorang kurang berdzikir, maka hatinya akan ........ seperti ikan tanpa air.

Orang yang senantiasa berdzikir, maka hatinya akan sehat dan selalu semangat dalam bekerja sehingga jasmani mudah untuk bergerak a.k.a rajin, sodara2...
Orang yang pemalas, bisa jadi karena kurang berdzikir.

Dzikir dapat meningkatkan keimanan. Semakin sering berdzikir, semakin mantaplah hatinya dalam beriman.
Dzikir memiliki 3 tingkatan; dengan hati saja, dengan hati dan diucapkan dengan lisan, dengan lisan saja. Ketiga-tiganya tetep dapet pahala dari Allah SWT.

Orang yang berdzikir 100 kali maka akan mendapat 1000 kebaikan.

Wallahualam bishawab..
Maap kalo ada yang kurang atau malah berlebihan. Silakan dikritik.. :)
Published with Blogger-droid v2.0

Kunjungan Ke Kota Tua

Beberapa hari yang lalu... bukan rencanaku untuk mejeng, tapi niat dan bener-bener niat untuk datang ke kampus dan minta pencerahan dari dosen terkait Tugas Akhir. Niat tinggal niat... kenyataannya adaaa aja halangannya. Padahal rencananya jalan dari rumah jam 9 pagi, ngejar kereta yang ke Bekasi dari Manggarai.


Kemudian ada satu dan lain hal yang menyebabkan kami - aku dan suci - ketinggalan kereta...

Akhirnya aku ketemuan sama Suci di kereta yang dia naiki :p hhehe... Lanjut sajalah sampai kota. Kita jalan-jalan dulu sampai nunggu kereta selanjutnya. Jalan-jalan tengah hari bolong bo! Polusi banget. Panas tanpa payung dan masker. Rempong deh yee..

Tujuan utama kami, kawasan kota tua. Numpang ngadem di Museum Fatahillah biaya masuknya masih Rp1000 untuk mahasiswa dan Rp1500 untuk umum. Nggak tau kenapa ya... berasa aneh museum-nya. Agak menyeramkan gitu ya.. mungkin karena cuma jalan-jalan berdua Suci di hari kerja. Tapi pengunjungnya gak cuma kami berdua.. agak ramai lah sama anak-anak sekolah dan turis.

Lagi sepi-sepinya, tiba-tiba ada pengunjung yang kelihatannya sih ayah dan anak. nah.. si Ayahnya ini serem banget. Masa tiba tiba ngomong sendiri, "Assalamu'alaikum," sambil berlagak mengelus-elus kepala anak kecil padahal nggak ada anak kecil di situ 0.o udah gitu anaknya diem aja, kayak nggak terjadi apa-apa.

Waktu foto-foto di salah satu kamar aja kameraku sempat mati beberapa kali. Iiih... ada tempat tidur bayi lagi! Berasa ada di game Hotel626. Horror banget. Emang sih, di situ ada tulisannya "dilarang foto-foto" walaupun kenyataannya hampir semua orang foto-foto di situ.

Di Museum Fatahillah, ada satu lukisan yang bikin aku enegg banget sampe berminggu-minggu saat kunjungan pertamaku ke sana. Kemarin aku lihat lukisannya jadi lebih lusuh, sepertinya. Udah lama banget soalnya gak ke sana. Lukisan itu udah nggak se-horror dulu walaupun agak-agak gimanaaa gitu ngeliatnya.

@ Museum Fatahillah


Setelah puas ngadem di sana, kami lanjut lagi... masih ada waktu setengah jam sampai kereta berikutnya datang. Akhirnya kami beli Cilok dulu!! hhaha... cemilan favoritku banget nih. Baru setelah itu mampir ke Museum Bank Indonesia. Ini kunjungan pertamaku nih.

Kunjungan pertama ke Museum Bank Indonesia.. bikin aku nyeseelll banget!

Time Wasted

Suatu hari, seorang ayah beserta anaknya hendak berziarah ke makam sanak famili. Saat tiba di pemakaman, sang anak memperlambat jalannya dan memerhatikan masing-masing batu nisan yang ia lalui.
wafat tahun 1960.. 1970... 1980...
"ayo nak, cepatlah. Ada apa?"
Kemudian sang anak mempercepat langkahnya dan berkata, "ternyata mereka lama sekali ya ada di sini, Yah.."
Memang ternyata waktu di dunia ini singkat sekali ya. Yang lama nanti, setelah mati.
Makanya, selagi masih hidup maksimalkan apa yang kita lakukan. Terlebih 3 hal yang akan terus kita dapatkan setelah mati; amal jariyah, do'a anak shalih dan ilmu yang bermanfaat. Bahkan ada orang soleh di zaman Rasulullah yang selalu makan roti basah, gak mau makan roti yang kering. Saking ingin memaksimalkan waktunya. Katanya, "ada jarak antara roti kering dan roti basah yang bisa dimanfaatkan untuk membaca 50 ayat". Kalo makan roti kering kan lebih lama mengunyahnya daripada roti yang basah, nah jarak waktunya itu 50 ayat.

Ada lagi orang shalih zaman dulu yang bisa mengingat ucapannya dari jumat kemarin hingga jumat minggu ini.. saking sedikitnya dia berbicara.. ihwaw subhanallah banget ya.. kalo aku sih beuh.... ga tau udah ngoceh berapa kali dan udah kemana aja. hihihi... beliau itu karena memang memanfaatkan waktunya sebaik mungkin, meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.

We Are Family (Bollywood) : Can 2 Mothers Make A Home ?

Jakarta - Memang tidak akan ada yang bisa menggantikan posisi ayah atau ibu kita. Tapi apakah dengan begitu kita tidak bisa menerima anggota keluarga baru?

Aleya (Aancal Munjal), Ankush (Nominath Ginsburg) dan Anjali (Diya Sonecha) selalu hidup dalam tawa meskipun kedua orangtuanya, Maya (Kajol) dan Aman (Arjun Rampal) sudah bercerai. Ketiga anak itu berharap orangtuanya bisa kembali bersama.


Hingga pada suatu hari Aman membawa kekasihnya, Shreya (Kareena Kapoor) untuk menemui ketiga anaknya tercinta. Aman berharap mereka bisa menerima Shreya.

Rencana tinggal rencana, ketiganya tidak menyukai Shreya. Mereka menjuluki kekasih ayahnya itu dengan nama perempuan jahat.

Nasib mempertemukan mereka, Aman yang tiba-tiba harus ke luar kota meminta Shreya menjaga ketiga anaknya. Mau tak mau mereka akhirnya mulai mengenal Shreya. Perancang busana muda itu juga kewalahan dengan sikap mereka, namun ia menemukan cara sendiri untuk menaklukkan Aleya, Ankush dan Anjali. Sayangnya bencana terjadi, Anjali terlepas dari penglihatannya dan hilang.

Maya bersumpah untuk tidak membiarkan ketiga anaknya berada di tangan Shreya lagi. Musibah lain pun terjadi, Maya dinyatakan mengidap kanker rahim dan usianya tidak lagi panjang. Ia harus bicara jujur pada Aman untuk bisa berbagi pengasuhan anak.

Aman yang melihat derita mantan istrinya itu pun tidak tahan. Ia memilih meninggalkan Shreya tanpa mengutarakan alasan dan kembali tinggal bersama Maya juga anak-anaknya.


Namun rencana Maya tidak berjalan lancar. Ia kerap melihat kehampaan di wajah Aman. Harus ada pengganti Maya untuk ketiga anaknya. Shreya? Bagaimana Maya bisa meyakinkan anak-anaknya bahwa Shreya bisa jadi bagian dari keluarga mereka? Yang terpenting, apakah Maya bisa merelakan Aman juga anak-anaknya pada Shreya?

Search This Blog