Insya Allah

Suatu hari, gw ditanya sama teman yang non muslim. "Besok bisa kelar nggak?" dan gw jawab, "InsyaAllah ya," terus dia malah ketawa hhahahahaha...
Suatu hari yang lain, gw lagi meeting internal dan dikasih deadline sama boss. Gw juga bilang, "insyaAllah," dan orang-orang yang ikut meeting di situ ketawa semua, termasuk yang muslim.

Ada apa dengan "insyaAllah"?
Kata "insyaAllah" ini sangat populer di Indonesia bukan hanya di kalangan muslim saja, tapi juga non muslim. Mungkin karena mayoritas penduduknya beragama Islam. Ga tau deh kalo di negara lain gimana, tapi tetep dong umat Islam kalo berjanji kurang afdol kalo nggak pake "insyaAllah".

Gw tau banyak banget orang yang mengartikan insyaAllah dengan "gimana ntar mood gw aja deh" yang berarti menunjukkan keragu-raguan. Akibatnya, banyak juga orang yang nggak percaya dengan janji yang pakai "insyaAllah" di ujung kalimatnya. Padahal arti "InsyaAllah" itu adalah "Jika Allah menghendaki". Tanggung jawabnya berat lho karena melibatkan Allah juga.

"Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu 'sesungguhnya aku akan mengerjakan esok,' kecuali (dengan mengucapkan) insya Allah. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah 'mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini'." (QS Al-Kahfi: 23-24).

Di ayat tersebut Allah memerintahkan ucapan semacam "Sesungguhnya aku akan mengerjakan besok" harus diikuti dengan ucapan Insya Allah. Kalimat "InsyaAllah" menunjukkan tawakkal. Yakin bahwa Allah-lah yg Maha Menentukan sesuatu kejadian. Manusia hanya berencana dan berikhtiar, Allah yang menentukan hasilnya. Manusia terlalu lemah untuk mengucapkan "pasti", karena Allah dapat berkehendak lain.

Jadi yang berjanji pake "InsyaAllah" itu 99,99% pasti. Hampir 100%. Yang 0,01% adalah faktor X yang merupakan kehendak lain dari Allah yang memang bisa mengubah 99,99% lainnya.

Kalo ga yakin atau ga bisa memastikan, bilang aja "Wah, gw ga bisa tuh," atau "kayaknya gw ragu deh bisa ikutan,". Dan kalo sudah benar-benar yakin bisa, baru deh bilang "insyaAllah". Ingat, janji harus ditepati.

Very something!

Test test... 1.. 2.. 3...
Lapor, saat ini gw sedang di stasiun menunggu kereta ke Tebet. Bentar lagi juga datang, insyaAllah.

Sejak senin minggu ini, gw berjuang banget di dalam kereta. Desak2an banget sampe berasa kayak abis latihan gerana. Hhaha... ini gegara keretanya ada gangguan, pohon tumbang sih katanya. Ga tau deh di mana.

Rasanya pengen cari tempat kerja yang dekat aja dari rumah. Maunya sih berwirausaha, tapi kan butuh modal... bukan materi aja, tapi ilmunya juga. Kalo motivasi sih... masalah kemacetan di ibu kota kayaknya cukup memotivasi gw buat bikin lapangan kerja sendiri. Hhaha...

Ibu oh Ibu...



Baru aja kemarin gw publish tentang rencana masa depan. Baru dipublish tapi gw revert lagi ke draft, sih.. hhehe… itu loh, tentang arti hidup menurut gw. Singkatnya, gw pengen hidup yang kayak gini: di usia muda dapat kesempatan belajar di luar negeri, berkarir di perusahaan asing yang sedang tumbuh supaya dapat posisi bagus, jadi full-time mother tapi tetap berkarya di rumah.

Siang ini gw nerima email undangan untuk tes di salah satu perusahaan IT, yang keren lah menurut standar gw. Tempatnya sih masih di Pulau Jawa, tapi jauuuh banget dari rumah gw. Tepatnya di Semarang.

Sepulang kerja, gw iseng-iseng bertanya ke ibu, “boleh nggak eno merantau?”

Ibu: “Merantau sih boleh kalo ibu punya anak banyak. Nah, ibu kan cuma punya satu anak perempuan. Apa kata orang? Bu Budi di usia senja malah ditinggal sama anaknya,”

Gw: “yaaah… ga gitu juga kali… kan belajar mandiri,”

Ibu: “kalo mau mandiri sih di rumah juga bisa. Ibu dulu pernah ngerasain jauh dari rumah tuh sengsara, nggak enak. Jangan sampe mengulang sejarah,”

Gw: “ibu nggak bangga kalo anaknya sukses di negeri orang? Orang lain malah senang tuh anaknya ke luar negeri.”

Ibu: “apa sih artinya kebanggaan? Harta, jabatan, nggak ada artinya kalo kita nggak bisa menikmati hidup. Lebih enak juga di sini, kita sama-sama…”

Gw: “Iyan boleh nggak kuliah di Jogja?”

Ibu: “ya gak apa-apa lah… dia kan anak laki.”

Hm… ya selalu begitu kalo membahas masalah rantau merantau. Apalah arti kesempurnaan hidup versi gw, jika ga bisa menikmati itu bersama orang-orang yang sangat berarti dalam hidup gw?

EID MUBARAK

Hewan Qurban
Eid Mubarak to all sisters!
May Allah strengthen our ties and let us love each other for the sake of the unique in order to share unique moments.

Eid mubarak to all the kids!
May Allah make this event unforgettable for you with your dads and moms.

Eid Mubarak to all my buddies!
May Allah has mercy upon us and may this special day be remembered for peace in the neighborhoods.

Eid mubarak to all believers who are so generous!
May Allah grant you more money so you can share it with the masjid.

Eid Mubarak to the whole family living in the native country and all over the world!
May Allah grant you a big fat yummy sheep that you can share with your neighbors.

Eid mubarak for all newly weds!
May Allah increase the love in your couple, and brings the bmessing of kindness in your homes.

source: facebook.com/themuslimshow

Weekend Lalala Yeyeye

Well, postingannya udah telat banget sih ya tapi gapapa.
Weekday lalu gw dapet kerjaan baru, masih seputar web tanpa framework tapi sumpah njelimet banget ga ngerti alurnya O.o walhasil pake codingan a la gw jaman purba. Yang penting running dulu. Hhehe... dan omong-omong soal kerjaan, kita (gw dan Suci) berkhayal seandainya bs bikin framework sendiri, pastilah kodenya dibikin unyu2 semacam ✿ ♥ atau ღ karena :: dan -> udah :)) secara kita berdua programmer yang unyu-unyu gitu. Hahaha... *lempar sendal*

Hari jumat itu, kita (gw dan Suci) nggak langsung pulang ke rumah. Mampir dulu nyobain sushi. Ini pertama kalinya kita (gw dan... ah sudahlah) nyobain makanan Jepang. Penasaran aja, gitu... Ternyata rasanyaa..... sepertinya lebih enak kalo dicocol pake sambel terasi buatan emak gue! Hhoho... ga tau deh ya, lidah kitorang emang ga cocok kali sama makanan luar. Masih cinta sama produk lokal :p
Abis tu kita ke toko buku, dan gw betah banget banget banget ke bagian Hobi. Ya, gw butuh refreshing sejenak. Gw cari-cari buku tentang crochet tapi cuma ketemu satu. Ini pertama kalinya kitorang ke toko buku sampe jam 9 malam. Udah ditungguin sama penjaganya. Hehe.... "buruan dong pulang mba, udah mau tutup nih.." :))
Jadi sebenarnya ada 4 buku yang pengen banget gw miliki:
Crochet For Baby and Toddler, Aneka kreasi rajutan, Love at The First Sight, dan Skripshit.
Belum rejeki, keempat buku itu ga ada di sana. *eaaah...
Hmmm.... apalagi kalo liat buku-buku kerajinan tangan jepang, pasti lebih ngiler lagi deh. Udah gatel aja ini tangannya :3 hhaha...

So, weekend ini gw sangat nggak mood belajar coding. Jadi gw buka persediaan benang dan mulai merajut. Inilah hasil kreasi gw:

Gw suka banget sama perpaduan warna biru squares ini. Apalagi sama bunganya ^_^ tapi sayangnya rajutan gw kurang rapi. Hehehe.... membuatnya juga nggak pakai pola, cuma kira-kira aja. *sok iye banget, padahal belum mahir* Gw pakai benang katun big ply supaya enak ngerajutnya (benangnya 2x lebih besar dari katun biasa), nggak sakit di tangan dan nyaman banget lah pokoknya.



Kalo yang ini lunch bag, dibuat dari benang polyester supaya agak kaku dan nggak cepat buluk. Hehe... padahal warna abu-abunya rada buluk gitu. Hehe... cara membuatnya gampang banget cuma pake DC aja. Modelnya juga sederhana, tapi okelah buat bawa bekal makan siang ke kantin :D

Sebenarnya gw juga membuat bandana warna-warni dari katun sembur, tapi belum sempat difoto. Sekian dulu kreasi gw, selanjutnya mau bikin amigurumi :3 duh, mulai deh jiwa kewanitaan gw cetar membahana. Selalu begini tiap abis dari toko buku bagian "Hobi". Haha... mau bikin ini itu banyak sekali :* 
hasilnya jelek? biarin, yang penting tetap menghasilkan sesuatu.

So, ketika gw bosan dengan craft, gw akan belajar ngoding. Dan kalo gw bosan melakukan kedua-duanya, gw nge-blog atau browsing  ke sana ke mari. Kalo bosan juga? Baca buku. Masih bosan juga? Tidur.
InsyaAllah abis tu segar lagi, mood kembali direstart. 

Oyasuminasai, minna. Eid Mubarak. Have a nice dream ;)

Penyemangat Jiwa

“Jika kamu masih mempunyai banyak pertanyaan, maka kamu belum dikatakan beriman, Iman adalah percaya apa adanya, tanpa reserve”.

Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana dia Telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang Telah diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik (TQS an-Nuur [24]: 55)

Setiap cobaan apa saja yg menimpa seorang Muslim,sampai sebuah tusukan duri,adalah karena salah satu dari dua sebab,
» yakni karena Allah hendak mengampuni kesalahannya yg tidak dapat diampuni melainkan dengan cobaan itu,
» atau Allah hendak memberi suatu kemuliaan yg tidak dapat dicapainya kecuali melalui cobaan itu
(HR Ibnu Abi Dunya)

Menafsirkan Doa

catatan dari Tere Liye:
Saya pernah menulis catatan ini, agar orang2 belajar dari teladan. Tapi semakin hari, sepertinya semakin kacau adab berdoa orang2. Ada yang doa minta pacar, ada yang doa minta terkenal, ada yang minta jabatan. Ya Allah, kita ini tahu saja sama sekali tidak apa manfaat sesuatu itu. Bahkan, kita ini kadang berdoa untuk hal buruk sekali. Sangat2 buruk.

Perlu dipahami, doa dan bagaimana kalimat doa yang kita lepaskan itu adalah salah-satu petunjuk jelas seberapa tinggi pemahaman kita. Orang2 yg tidak paham, bahkan tidak mengerti doanya justeru utk hal maksiat jahat--seperti orang berjudi, lihatlah, mereka juga berdoa please, please ya Allah semoga menang (dodol banget kan). Tapi orang2 yg paham, doanya akan indah sekali, penuh adab yg baik. Silahkan dibaca ulang catatan lama ini:

*Tiga Doa Yang Baik

Dalam surah An-Anbiya' (83 - 89) secara beruntun, dituliskan kejadian dan doa-doa ketika orang2 terbaik dalam situasi yang sebenarnya sama dengan orang kebanyakan. Sebelum membahasnya satu persatu, akan saya tuliskan langsung terjemahan tiga doa tersebut (silahkan rujuk kitab suci untuk membacanya)

1. Derita fisik, sakit berkepanjangan
Doa nabi Ayyub, "Ya Tuhanku, sungguh aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang."

2. Dalam situasi amat super terdesak dan tidak bisa melakukan apapun
Doa Nabi Yunus yang ditelan ikan besar, "Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh aku termasuk orang-orang yang zalim."

3. Dalam situasi mengharapkan sesuatu
Do'a Nabi Zakaria yang tidak kunjung dikaruniai putra, "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri tanpa keturunan dan Engkaulah ahli waris yang terbaik."

Memperhatikan redaksi doa-doa ini amat menarik. Dan tentu saja, hei, bukankah masalah kita kurang lebih sama dengan hal2 tersebut.

Pertama, bicara tentang beban hidup, situasi terdesak, saya kira, tidak ada di antara kita yang lebih rumit situasinya dibandingkan Nabi Yunus yang ditelan hidup2 oleh ikan besar yang berada di lautan luas. Gelap di sekitarnya, sempit, mungkin amis, mungkin sesak, entah hidup, entah mati. Saya tidak bisa membayangkan situasinya dengan persis, karena jelas itu bukan kisah fiksi. Coba bandingkan dengan kita. Situasi hidup kita, se-terdesak apapun, rasa-rasanya tidak semengerikan ditelan ikan besar. Maka pelajari doa yang dilepaskan oleh Nabi Yunus, dia justeru mengakui, semua situasi ini, semua kesulitan ini, sungguh aku termasuk orang-orang yang zalim.

Pun sama, Nabi Ayyub itu tidak hanya sakit bertahun2, tapi juga kehilangan kekayaan, anak-anaknya meninggal semua, teman2 pergi, pengaruh dan kekuasaan musnah, tinggallah dia sakit payah. Konon katanya, tubuh Nabi Ayyub yang sakit bernanah bahkan dipenuhi oleh ulat belatung. Saya kira, kalau sakit kita tidak mengalami sakit semengerikan itu. Busuk, bau, semua tumplek jadi satu. Bacalah doa yang dilepaskan Nabi Ayyub, dia justeru meyakini, amat meyakini, wahai Allah, Engkau Tuhan yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.

Terakhir (dalam rangkaian ayat2 83-89 Anbiya), Nabi Zakaria itu sudah tua, orang2 jaman dahulu usianya bisa menyentuh 1.000 tahun. Saya tidak tahu pasti usia beliau akhirnya punya anak, sudah cek beberapa sumber, tapi daripada salah kutip tidak usah saya tuliskan, hanya saja bisa disimpulkan betapa lama pengharapan Nabi Zakaria atas hadirnya putra tersayang. Lamaaa sekali. Puluhan tahun. Berapa lama kita berharap atas sesuatu hari ini? Paling juga 3 bulan, 6 bulan. Berapa lama sih? Mungkin ada sih yang 20 tahun, 30 tahun, tapi karena usia orang hari ini hanya puluhan tahun, nampaknya tidak akan mengalahkan Nabi Zakaria soal menunggu, berharap. Lantas doa apa yang dilepaskan Nabi Zakaria, dia justeru bilang, "Engkaulah ahli waris yang terbaik." Tidak masalah kalau pun dia tdk punya anak, karena Allah adalah ahli waris terbaik.

Saya tahu, jangan membandingkan kita dengan mereka. Jauh bumi dari langit. Tapi meneladani apa2 yang tertulis dalam kitab suci tentu adalah perkara orang2 yang yakin dan mau belajar. Semoga kita bisa menyimpulkan banyak hal dari 3 doa dalam ayat2 yang beruntun ini. Tentu ada alasan penting kenapa tiga doa ini dituliskan berdekatan.

**Sebagai tambahan, silahkan buka Al Qur'an, kita akan menemukan begitu banyak redaksi doa yang baik. Ketika Musa harus berhadapan Fir'aun, misalnya, banyak sekali contoh doa yang sangat baik. Silahkan berdoa, kita bahkan disuruh berdoa biar tdk sombong, tapi gunakan adab yg baik. Berhentilah berdoa sejenis: Ya Allah, jadikanlah dia pacarku. Atau ya Allah, jangan turun hujan biar sy tdk kehujanan, ya Allah, kalau saya tidak lulus, semoga dia juga nggak lulus, dsbgnya, dsbgnya. Dan jangan lupa, berdoa itu bukan di jejaring sosial, macam di facebook atau twitter.

Semoga jadi pelajaran bagi kita semua, khususnya saya pribadi :)

Search This Blog