Alasan Mengapa Malaikat Mika'il Tidak Pernah Tertawa

Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu dari Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam, bahwasanya malaikat Jibril berkata, “aku tidak pernah melihat Mikail tertawa sedikitpun, Mikail tidak pernah tertawa sejak diciptakan neraka”. [HR. Ahmad no, 12930, syaikh Al-Albani rujuk dari mendha’ifkan menjadi menshahihkannya di Shahih At-Targhib no. 3664]

Faedah hadits :
  1. Kedahsyatan dan kengerian neraka, karena Malaikat Mikail tidak pernah tertawa semenjak neraka diciptakan, beliau khawatir Allah murka terhadapnya dan menyiksanya dengan neraka. [Lihat: At-Taisir Syarah Al-Jami Ash-Shaghir] 
  2. Keutamaan Malaikat Mikail. 
  3. Neraka telah ada dan telah tercipta sebagaimana surga telah ada dan telah tercipta. [Lihat: Al-Istidzkar] 
  4. Malaikat Mikail telah tercipta sebelum neraka diciptakan. [Lihat: Faidhul Qadir] Wahai yang masih bergelimang kemaksiatan...  Apakah engkau tidak takut dengan api neraka?? Apakah engkau lebih perkasa dari malaikat? Malaikat Mika'il yang begitu ta'at dan memiliki banyak keutamaan, dia takut jika Allah murka kepadanya dan menyiksanya... 
Sumber: Mutiara Hadits Pilihan

Saat Dia Kembali

Ada seorang pemuda yang tinggal di Damaskus. Dia tinggal bersama ibunya.
Suatu hari, pemuda ini memutuskan untuk menuntut ilmu di tempat yang jauh. Perjalanannya akan panjang dan akan tinggal lama di sana, pastinya.

Ibunya agak merasa berat, tapi sekaligus exciting karena saat anaknya kembali, ia akan menjadi lelaki dewasa yang hebat.
Kemudian ibunya mengingat kembali saat2 dimana ia mengasuh anak lelakinya saat masih kecil. Ah~ betapa waktu cepat berlalu...

Di hari keberangkatannya, ibu mendengar kabar bahwa ada badai besar di rute perjalanan anaknya. Mungkin anaknya akan mati di perjalanan. Maka ia memutuskan untuk tidak membangunkan anaknya dan malah pergi ke pasar untuk membelikan makanan kesukaan putranya, supaya anak itu akan menunda perjalanannya sampai beberapa hari.

Saat dia kembali, didapatinya putranya masih lelap. Kemudian ibu membangunkannya. Tapi putranya tak akan pernah bangun lagi karena Allah telah memanggilnya.

Ini seperti firman Allah dalam Al-Qur'an. Walaupun kita bersembunyi di benteng yang kokoh atau pun masuk ke lubang semut, kita tak dapat menghindari kematian.

- sumber: Islamic Moral Stories, "Upon Her Return"

Search This Blog