Kata Ustadz Felix Dalam Mengucapkan Selamat Hari Raya Agama Lain

Postingan ini repost dari tulisannya ust.Felix di twitter yang mudah-mudahan bermanfaat untuk kita, sebagai pengingat biar ga tenggelam dalam timeline :D

buat yang nggak enak nggak mengucapkan selamat hari raya agama lain, baca penuturan ustadz Felix dalam pandangan Islam berikut ini:
 ==== *** ====
cerita2 yuk :)
termasuk hal yang buat saya deg-degan 10 tahun lalu, saat baru masuk Islam adl saat kaji hukum ucap selamat natal karena natal sejatinya perayaan lahirnya Yesus, yang Nasrani akui sebagai Tuhan yang jelas kita tidak akuinya. Yesus Nabi bukan Tuhan. Karenanya perayaan natal itu bagian aqidah (keyakinan dasar) Nasrani, yaitu merayakan hari lahir Tuhan Yesus, begitulah adanya.

Belum lagi mention perayaan 25/12 setiap tahunnya yang terkelindan dengan budaya pagan. Lengkapnya cek http://t.co/mfprWfDF . Nah, memang berat sekali pada awal saya Muslim. Harus "menyakiti" hati orangtua dengan tidak mengucapkan "selamat natal". Deg-degan, campur perasaan sungkan, nggak enak, nggak nyaman, rikuh, bimbang | pilih perasaan nggak enak atau pilih ketentuan syar'i?

Pikiran yang memantapkan saya "saya ingin kedua orangtua saya Muslim satu saat nanti, karenanya saya ingin tampilkan Islam apa adanya".

Diluar dugaan, ayah saya -semoga Allah menunjukinya- memahami saat saya sampaikan, "toleransi Islam adl biarkan papi-mami natalan". Saya sampaikan, "toleransi Islam adl membiarkan papi-mami natalan, tapi felix nggak bisa ucapkan natal, karena beda yang diyakini". Saya lanjutkan, "posisi Yesus (Isa) dalam Islam sangat terhormat, disebut dalam ayat yang dimuliakan, tapi dia Nabi bukan Tuhan dan Yesus (Isa) Nabi yang felix pahami dalam Islam tidak lahir pada 25/12 kelahirannya bukan sebagai Tuhan"

Alhamdulillah, ayah saya memahami silaturahim tetap terjaga. Semua ketakutan ternyata hanya "unreasonable fear". Terkadang kita takut dan khawatir berlebihan padahal orang Nasrani juga bisa memahami kok. Ini urusan akidah, mesti tegas :)

Takut merusak hubungan antarmanusia (yang belum tentu rusak) tapi nggak takut merusak akidah kita (hubungan dengan Allah). Aneh ya? Saya juga manfaatkan hari libur berkunjung ke ortu tgl 26 atau 27nya biasanya, silaturahim jalan, akidah jalan hehe.. nggak masalah.

Ketegasan kita dalam Islam justru dihargai. Prinsip Islam yang kita pegang justru membuat kita dihormati. Ayah-ibu saya maklum bila ada banyak hal yang mereka tak mau ikuti saya, ada juga hal yg saya tak ikut mereka. Awalnya saja susah untuk katakan yang benar, setelahnya hati plong, tenang dan kalem hehe..

Kadang2 kita yang lebay, anggep temen2 kita yang Nasrani bakal anggap kita intolerate. Mereka paham kok, mereka ok-ok aja tuh. Lakum diinukum wa liya diin; urusan agama mereka untuk mereka, urusan agama kita masih banyak, itu dulu aja yang diperhatikan :D

"Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku" (QS 5:44) biarlah ayat ini menjadi perenungan kita :)

0 comments:

Post a Comment

Search This Blog