Nazar Abdul Muthalib

Karena sesuatu hal, sumur zam-zam pernah dikubur dan menghilang. Tak ada orang yang dapat menemukannya hingga suatu hari.....

Abdul Muthalib, seorang yang sangat dihormati di Mekkah kala itu, bermimpi bahwa Allah SWT memerintahkannya menggali sumur zam-zam di sebuah lokasi. Orang-orang Quraisy awalnya hendak membantu, tetapi Abdul Muthalib tetap bersikeras bahwa perihal penggalian sumur zam-zam ini khusus ditugaskan untuknya langsung dari Allah. Dan memang benar, hanya Abdul Muthalib saja yang dapat menemukan letak sumur zam-zam dan menggalinya kembali.

Setelah itu beliau bernazar, jika memiliki 10 orang anak maka ia akan menyembelih salah satunya untuk Ka'bah jika telah mencapai usia baligh. WHAT ?? Tentu saja nazar ini mengejutkan keluarganya. Beliau tetap pada pendiriannya meskipun keluarganya memohon untuk membatalkan nazar itu.

Dan akhirnya nazar itu memang harus ditepati saat ia dikaruniai 10 orang anak.
Anak-anaknya tentu saja terkejut. Tapi perlahan Abdul Muthalib memberikan pengertian pada mereka perihal nazar itu, dan mereka mengerti.

Abdul Muthalib menuliskan sepuluh nama anaknya di masing-masing panah undian.
Yang keluar adalah nama ABDULLAH. Sekarang giliran Abdul Muthalib yang terkejut. Pasalnya, Abdullah ini adalah anak yang paling tampan, paling bersih jiwanya dan yang paling disayang.

Hari itu pun tiba. Abdullah dihadapkan wajahnya ke Ka'bah. Saat itu orang-orang pun telah berusaha mencegah. Kemudian ada yang mengusulkan agar Abdul Muthalib menceritakan nazar ini pada seorang wanita peramal dan meminta pendapatnya. Beliau setuju.

Hasilnya, Abdul Muthalib disuruh menuliskan nama Abdullah dan 10 nama unta di panah undian. Jika yang keluar adalan nama unta, maka ia harus menyembelih 10 ekor unta. Namun jika nama Abdullah yang keluar maka ia harus menyembelih 10 ekor unta begitu seterusnya hingga nama unta yang keluar.

Setelah diundi, ternyata nama Abdullah terus yang keluar hingga 10x. Itu berarti Abdul Muthalib harus menyembelih 100 ekor unta. FYI, zaman dulu, diyat (denda) maksimal dibayarkan dengan 10 ekor unta. Karena kejadian ini, diyat jadi 100 ekor unta.

Kemudian Abdullah dinikahkan dengan Aminah, gadis terhormat di kalangan Quraisy. Setelah menikah, mereka tinggal di Mekkah.

Suatu hari Abdullah dikirim ke Yatsrib oleh Abdul Muthalib untuk mengurusi kurma. Namun ketika tiba di sana, Abdullah sakit parah dan akhirnya meninggal dalam usia 25 tahun. Saat itu Aminah tengah mengandung Rasulullah SAW...

Referensi: The Great Story of Muhammad

0 comments:

Post a Comment

Search This Blog