Ingatlah, Nikmat Itu Tidak Abadi

Fudhail bin iyadh berkata, "berfikirlah dan berkaryalah sebelum datang penyesalan. Jgn terpesona oleh gemerlap dunia, sebab sehat di dunia akan bisa sakit, wajah barunya akan layu, kesenangannya akan sirna dan masa mudanya akan menua."

Kekayaan dan kefakiran datangnya dari hati. Orang yang kaya hatinya maka tidak akan ada yang mencelakainya. Kaya hati maksudnya telah merasa cukup, tidak merasakan kekurangan terhadap keadaannya dan selalu bersyukur.
Sedangkan yang fakir hatinya, maka tidak akan pernah merasa kaya dengan harta sebanyak apapun di dunia ini. Justru itulah yang menghancurkan dirinya.

Harta adalah faktor pendukung, yang terpenting adalah hati yang merasa cukup dengan keadaan. Biasanya orang fakir selalu berorientasi dengan dunia, susah bersyukurnya.

Jadi kita harus mendidik jiwa kita dengar bersyukur.

Sesungguhnya kebahagiaan hidup kembali pada kecerahan batin dan kebersihan hati. Bukan lahir dari kelimpahan harta. Di sanalah hidup menjadi hidup tidak semu dan tidak mati.

Al-anfal (24)

Al-an'am (122)

Ahmad al bilali, juru dakwah asal kwait, berkata, "Barangsiapa yang ingin lama memiliki nikmat, sadarilah bahwa hilangnya nikmat adalah karena kemaksiatan dan tidak adanya ketaatan yang menjadi syarat nikmat itu sendiri. Hendaklah setiap orang menghisab dirinya sendiri dan memperbaikinya agar ia tetap memiliki nikmat yang telah diberikan Allah padanya."
Published with Blogger-droid v2.0

0 comments:

Post a Comment

Search This Blog