Hai Dina...

Ini pengalaman pribadi gw, yang mungkin nggak banyak orang mengingatnya. Nggak penting juga buat diingat, tapi gw selalu nyengir sendirian tiap ingat cerita ini.

Setelah SMP, gw melanjutkan ke SMK teknik yang pasti mayoritas cowok. Ketika ospek, gw masuk ke gugus 9; anggotanya mungkin sekitar 36 orang, 3 di antaranya cewek, termasuk gw. Biasanya ketika ospek di lapangan, masing-masing orang berkumpul berdasarkan gugusnya dan berurutan dari gugus 1 sampe 10.

Di sebelah gw, gugus 8, ada seorang cewek cantik berkulit putih dan suka disuit-suitin sama cowok iseng yang ngeliat dia. Namanya Dina. Sering banget gw liat ada cowok yang sengaja candid ngambil gambar Dina. Entah Dina melihat mereka atau pura-pura nggak lihat.

Suatu hari, kita semua para siswa baru dikumpulkan di sebuah ruangan besar; bengkel IT. Ceritanya ada sosialisasi jurusan. Sekalian hari ini pengumpulan tanda tangan kakak kelas yang udah kita mintain dari mereka kemarin-kemarin. Sementara di luar ruangan ada beberapa siswa baru yang disuruh berbaris, mungkin melanggar peraturan. Karena gw duduknya dekat pintu, jadi gw bisa melihat mereka lagi baris dikelilingi senior. Gw juga liat, lagi-lagi ada beberapa kakak kelas cowok yang ngambil gambar Dina pakai kamera handphone, sambil senyum-senyum.

Gak beberapa lama kemudian, pendamping gugus gw datang. Gw disuruh ikutan baris! Apa salah guee? Ah males banget deh gw kalo sampe dibentak-bentak. Gw baris di ujung. Langsung ada yang nanya "apa kesalahan kamu selama ospek?" gw bilang aja nggak ada. Yang lain? Mereka kayak lagi nunggu eksekusi hukuman gitu...


Dan gue... GUE... paling benci berhadapan sama senior paskibra di saat-saat kayak gini. Mereka gak akan mau dengar penjelasan apapun, selalu mengorek kesalahan korban dan sok berkuasa. Karena gw dianggap sok paling bener, jadi gw dan seorang peserta cowok disuruh masuk lagi ke ruangan dan berdiri menghadap semua orang yang ada di situ. Bukan dimanja-manjain, tapi gw diteriakin sama senior. Kekeuh banget kalo gw punya salah. Hmm yeah... sorry to say, pengen gw tabok pake sepatu, rasanya. Bahkan temen segugus gw aja sampe ada yang nangis.

Tapi kejadian ngeselin itu nggak berlangsung lama. Mungkin mereka udah serak dari tadi teriak-teriak, nggak nunggu lama, kak Angga teriak untuk yang terakhir kalinya di hari itu, "KALIAN TAU APA KESALAHAN MEREKA ?? karena mereka adalah.... peserta terbaikkk...." tadaaaa~

gw mematung!
Untuk terakhir kalinya juga gw pake sedikit ilmu baris-berbaris gw buat jadi perwakilan peserta ospek untuk disematkan... hm... disematkan apaan yak dari kepala sekolah? ah sudahlah, yang penting gw dapet hadiah. Hahaha....

Back to Dina.

Teriakan-teriakan itu memang telah mengakhiri ospek, tapi suara-suara dari penggemar Dina belum. Mungkin karena kita satu angkatan, jadi Dina hampir selalu ada di sekitar gw. Masih sering terdengar cowok-cowok menyapa, "hai Dina..." atau "Dinaaa...." atau "Dina... nengok dooong.." dengan nada yang menggoda. FYI, Dina beda jurusan sama gw.

Pernah ada satu kesempatan di mana cowok-cowok satu sekolahan tanding bola di lapangan belakang sekolah, gw ikutan jadi suporter RPL sama teman-teman  cewek yang sekelas. Gw dengar ada suara cowok yang ngegodain Dina lagi, dan memang gw liat Dina ada ga beberapa jauh dari gw. Yang digodain kayak nggak dengar gitu...

Kemudian semakin aneh ketika nggak ada Dina di situ tapi suara-suara itu ada. Atau bahkan ada yang senyum-senyum gitu. Dina ain't here so who's you're talking to?
Dan semakin jelas ketika gw sendirian di mushala, tetiba di balik sekat ada yang menyadari kehadiran gw. Mungkin ada sekitar 3 orang cowok.

Salah satu di antaranya ngomong, "Hai Dina... Dina kok sombong banget siii? Dina sini dong temenin Aa.."

Gw bilang aja, "Dina nggak ada di sini, kok..."

"bego lo, Dina bukan yang ituuu..." kata yang satunya lagi.

Gw bengong! Berusaha mencerna maksudnya. Ah, jangan-jangan selama ini yang mereka pikir Dina itu gw. Hhaha...

Sejak saat itu udah jarang gw denger Dina digodain sama cowok-cowok. Lagian gak bisa bedain apah gw sama si Dina. Secara warna kulit gw kan sawo matang. Hhihi...

Mungkin waktu ospek gw selalu di samping Dina karena gugus kita emang sebelahan, jadi pas ada yang ngambil foto Dina, muka gw juga ikutan nampang di situ. Trus ada kesalahpahaman gitu.... Tapi kan waktu upacara penutupan ospek, gw maju ke depan lapangan di hadapan semua siswa baru dan panitia ospek, plus nama gw disebut pake mikrofon. Please deeeh....  :)))

0 comments:

Post a Comment

Search This Blog