Gentle birth

(Dari sesebaran di whatsapp)


Gentle birth secara sederhana dimaknai dengan melahirkan se-alami mungkin sehingga memungkinkan Ibu dan Bayi merasa nyaman selama proses persalinan berlangsung.
Beberapa highligh point:

Pra Persalinan (Masa-masa hamil) : Baik calon Ibu, calon Ayah, dan practitioners, secara bersama-sama mendukung proses bersalin sebagai sesuatu yang positif, membahagiakan, bisa diatasi bersama, diiringi dengan usaha manusiawi (menjaga kondisi fisik, keimanan ruhiyah, dan wawasan) dan doa kepada Allah.

Menjelang kelahiran baby: "Makanlah, minumlah, dan bersenang-senanglah" (QS. Maryam:26 ) .

Menjelang kelahiran Yusuf dan Maryam, umi nya melakukan aktivitas yang disenangi: Makan-makanan kesukaan, mules sambil makan es krim :D , jalan-jalan, murajaah Quran, minta didampingi suami selalu, dan pada saat menjelang lahiran ke dua, minta Yusuf ikut menemani.

Kontraksi mulai kuat: Para Teteh2 gareulis di Bumi Ambu dengan sabar mijitin, ngasih semangat, mengulang-ulang bagaimana pernapasan, dst. Hati rasanya teduh meskipun keringat sudah mengucur deras.

Posisi pada saat kontraksi: Bebaaaas... gimana aja Karin maunya.. kadang jalan, kadang jongkok, kadang duduk, kadang bolak balik, terakhir, paling nyaman tidur ngadep kesamping. :D

Pemeriksaan dalam: Sungguuuuuh... pemeriksaan dalam adalah isu yang sensitif sekali.. untuk para Bidan dan Bu Dokter, bersabarlah terhadap pemeriksaan dalam... mungkin pra Bidan dna Bu Dokter sudah ratusan kali melakukan pemeriksaan dalam ini,, tapi bagi kami para bunda-bunda yang sedang dalam kondisi meregang nyawa.... Pemeriksaan dalam sangat sensitif... Alhamdulillah Tante2 di Bumi Ambu sangat lembuuuuut, sabar nungguin kapan Umi Yusuf Maryam siaaap.... itupun Umi nya pakai request, "Teh di bawah selimut ya.. maluuu... >.<". "Teeeh.. nanti dulu boleh nggak.. masih cape" karena pemeriksaan dalam meningkatkan kontraksi...

Pada saat persalinan: Gentle birth sederhananya adalah perslainan yang dipimpin oleh bayinya. Tanpa ada indikasi tertentu yang membahayakan, maka persalinan dibiarkan normal, tanpa episiotomi (pengguntingan untuk pelebaran jalan lahir), tanpa induksi, biarkan mulut rahimnya melembut sendiri, bergerak ke depan sendiri, dan melebar sendiri.... Yang penting sabaaaar.. jangan digrasa grusu..

Posisi persalinan: Bebaaaaaaaas..... gimana nyamannya Ibu....
Hingga saat melahirkan: Alhamdulillah bayi-bayi bisa lahir dengan tenang... Yusuf alhamdulillah lahir di Bumi Ambu yang Saya cintai, anak pertama, berat 4KG, panjang 52 cm, dan alhamdulillah satu jahitan. Bukan masalah luar biasa ya bumi Ambu.. bukan rekan-rekaaan.. ini masalah ikhtiar kita untuk memberikan yang terbaik untuk para baby... Alhamdulillah Yusuf lahir tenaaaang banget.. cuma "Eek" sekali terus langsung diem dan mulai IMD.

Sekarang ingin cerita pengalaman kedua pada saat Maryam. Mungkin karena pada saat hamil Maryam emaknya sibuk kuliah dan jarang olahraga.... Detak jantung Maryam sangat cepat, kontraksi sudah sering, dan pembukaan masih tiga. Jadilah Teh Okke dan rekan-rekan mengikuti prosedur untuk menggiring kami ke salah satu RS (katanya) terkemuka di Bandung.

Subhanallah, di RS yang bayarannya belasan juta itu (g semua RS begini ya.. ^_^)... Umi nya harus bersabar ditinggal-tinggal selama masa kontraksi, jauh dari harapan dipijit atau disemangati. Harus sabar disuruh untuk terlentang (nggak boleh nyamping), tapi umi bandel jadi tetep nyamping nyari posisi yang paling nyaman. Umi nya nggak mau tanda tangan persetujuan untuk episiotomi, jadilah alhamdulillah bisa lahir tanpa episiotomi (digunting), alhamdulillah Maryam lahir 3.6 Kg, panjang 52 cm, dan alhamdulilah ternyata cuma satu jahitan. Umi nya harus sabar bilang "nanti dulu pemeriksaan dalamnya...." "Saya nggak tahan, nanti dulu pemeriksaan dalamnya", tapi tetap dipaksa pemeriksaan dalam juga, nangisnya udah nggak ketulungan.. Subhanallah...melahirkan Maryam banyak air mata mengalir. Sabar ya Naaak.... Maryam lahir kemudian IMD.. di bumi ambu dulu, Yusuf IMD sampai merasa puas baru dibawa untuk dibersihkan... sehingga pada saat dibawa, Yusuf sudah merasa tenang. Maryam sudah dibawa sebelum Maryam puas IMD (walaupun memang sudah satu jam lebih), tergores hati rasanya mendengar Maryam nangis kenceng. sementara nggak berdaya juga stlh kalah dalam perdebatan. sabar2.. ikhlas2...

Pasca melahirkan: Perlu waktu untuk akhirnya meredakan "trauma" lahir Maryam. Salah satu efek proses melahirkan yang tidak lembut adalah adanya trauma pada bayi. Ciri-ciri trauma lahir pada bayi adalah sering menangis berlebihan, merasa tidak aman. Walaupun memang seiring dengan pengasuhan yang penuh kasih sayang insyaAllah trauma tersebut akan hilang. Alhamdulillah.. setelah beberapa minggu, Maryam bisa lebih stabil. Maryam, sebagaimana Yusuf alhamdulillah ... tumbuh dengan sehat dan ceria.

Intinya, bagi bunda2 dan calon bunda yang masih punya kesempatan untuk men-desain proses melahirkan.... Carilah wawasan sebanyak-banyaknya, bangun komunikasi dengan keluarga dan bidan/dokter tentang proses kelahiran yang diidamkan, siapkan mental kalau ternyata proses melahirkan tidak semenyenangkan yang dibayangkan (karena Allah tahu yang terbaik), dan jalani proses melahirkan setenang dan setawakkal mungkin kepada Allah.

Bagi bunda-bunda yang sudah terlanjur melahirkan (seperti Saya :D) , semoga anak-anak kita menjadi anak-anak yang kuat, cerdas, shaleh dan shalihah. Semoga segala pengorbanan kita selama mengandung dan melahirkan mereka diterima di sisi Allah dan menjadi tiket kita mencapai derajat tertinggi di surga nanti.

Bagi para pejuang (*tsaaaah) "Proses Persalinan Menyenangkan"... Teh okke dan rekan-rekan, Bumi Ambu dan bumi-bumi yang lain.... Semoga semakin banyak menebar kebaikan...dengan menebar keceriaan kepada bunda-bunda yang sedang memperjuangkan bayi dan hidupnya...

0 comments:

Post a Comment

Search This Blog